jump to navigation

50 Tahun Institut für Meereskunde Hamburg (2) Oktober 11, 2006

Posted by Putri in Info.
trackback

Setelah sejarah singkat terbentuknya IfM ini, selanjutnya Prof. Dr. J. Backhaus menceritakan sejarah singkat mengenai Pemodelan Numerik yang dikembangkan di Institut ini. Mulai dari persamaan sederhana, model numerik 2 dimensi, hingga perkembangannya menjadi model numerik 3 dimensi dari yang bersifat barotropik hingga baroklinik dan kini tervektorisasi sehingga perhitungan menjadi cepat dan lebih efisien dalam hal komputerisasinya.

Yang menarik dari cerita beliau ini adalah sejarah penggunaan komputer untuk melakukan modelling ini. Mulai dari komputer dengan mainframe dan workstasion yang cukup besar, dimana program tidak dapat langsung dilihat didepan monitor, melainkan harus diprint dan kalau ada kesalahan ditulis secara manual, dimasukan ke bagian yang memperbaiki program, dan ditunggu lagi. Semua secara manual… hmmm bisa dibayangkan lamanya. Belum lagi dalam hal pembuatan tampilan hasil simulasi, saat itu tidak semudah sekarang dengan adanya Matlab atau program lainnya, namun saat itu yang dapat dilakukan untuk mengecek kebenaran hasil simulasi adalah dengan mengeprint angka-angkanya. Bisa dibayangkan … seberapa panjang kertas print-out yang diperlukan 😀 Hingga akhirnya dapat digunakan workstation dan akhirnya… dengan adanya DKRZ dapat dilakukan paralel komputasi yang mempercepat segalanya.

Acara sempat diselingi dengan coffe break. Inilah sederhananya seminar yang dilakukan di institusi di Jerman umumnya. Tersedia kopi dan teh dilengkapi dengan gula dan susu, serta beberapa bungkus biskuit yang dinikmati pengunjung. Oh ya.. jumlah pengunjung kolokium ini pun tak banyak, sekitar 75-100 orang, namun hampir semua pernah dan sedang bekerja di Institut tercinta ini. Mereka yang sedang berada di luar kota Hamburg seperti Kiel, Bremen, dan Rostock menyempatkan menghadiri acara ini. Bahkan beberapa orang yang kebetulan saya kenal mereka tahun 2000-2004 lalu di IfM ini dan kini bekerja di Norwegia pun menyempatkan diri datang ke Hamburg.

Pengamatan dan survei oseanografi diawali dengan diberikannya Kapal Riset Valdivia oleh Deutche Forschungsgemainschaft (DFG) kepada Universitas Hamburg sekitar tahun 1983. Demikian diceritakan Prof. Dr. Detlef Quadfasel pada kesempatan selanjutnya. Kegiatan rutin yang selalu melibatkan mahasiswa oseanografi ini setiap tahunnya mengamati perairan di sekitar Farö Channel (seperti yang pernah saya ikuti ini). Pengamatan musiman dan tahunan yang memerlukan waktu cukup lama untuk mengumpulkan data yang cukup panjang ini, selalu diulang dan diteliti. Pengamatan langsung ke lapangan ini tidak hanya di sekitar laut Utara dan Atlantik, melainkan juga berkembang dengan adanya kerjasama ke Laut Merah dan Laut Sulu di perairan Philipina.

Perkembangan ilmu satelit oseanografi yang dikembangkan di Hamburg sejak tahun 1978 pun tak kalah menariknya. Prof. Dr. Werner Alpers menceritakan awal mula terbentuknya bidang keahlian Remote Sensing. Ide awal datang dari Prof. J. Sündermann, dimana beliau yang meminta Prof. Alpers bergabung di IfM untuk mengembangkan teknologi ini di Hamburg. Dimulai dari teknologi High Resolution Radar hingga akhirnya ke Remote Sensing. Bahkan saat ini, di bawah Prof. Dr. Detlef Stammer (Direktur IfM saat ini), sudah dikembangkan ke arah asimilasi antara data satelit, data pengamatan, dan pemodelan numerik. Perkembangan yang cukup pesat dalam beberapa tahun ini (mulai 2003).

Dr. Habil. Thomas Pohlmann menceritakan kerja sama internasional yang banyak dilakukan oleh Institut ini. Mulai dari kerjasama yang awalnya bersifat pribadi dimana diawali antar dua atau beberapa orang yang pernah bertemu di suatu seminar, kerja sama antar dua institusi, hingga kerja sama antar beberapa instutisi dan universitas di Jerman dan negara-negara lain di dunia, termasuk Indonesia. Pada kesempatan ini disebutkan jumlah Thesis dan Disertasi yang dihasilkan dengan adanya kerjasama-kerjasama ini. Khusus dari Indonesia baru ada 3 orang yang lulus dari Institusi ini, yaitu Dr. Dadang K. Mihardja dari Program Studi Oceanografi ITB dan Prof. Dr. Syamsul Rizal dari Universitas Syah Kuala, Aceh sebagai pendahulu saya yang pernah menyelesaikan disertasinya di Institut ini. Selanjutnya tahun ini masih ada seorang PhD Student dari Indonesia ini.

Beberapa kerjasma dan hasil penelitian disampaikan pada kesempatan ini hingga jam makan siang pukul 12.30. Makan siang dapat dilakukan masing-masing ke kantin universitas. Tak ada pesta, tak ada kemeriahan, namun terasa kekeluargaan dan prestasi yang mereka capai. Salut!!!

Program selanjutnya dapat di lihat di website IfM ini.

Alles Gute zum Geburtstag

Komentar»

1. kandaga - Oktober 13, 2006

Mbak Yaya,

berhubung acara 50 taunan. ada summer internship kah untuk tahun depan ? hehe… kalo ada internship ttg GFD. mudah2an pertanyaannya nyambung yah.

2. lautanku - Oktober 14, 2006

@kandaga : Belum ada. Ntar kalau ada, diinformasikan juga disini. Apa kabar nih? Gimana penelitiannya?

3. kandaga - Oktober 16, 2006

Baik2 kabarnya mbak Yaya. Cuma agak repot krn harus kul,riset & teaching assistant skaligus. Penelitian masih jalan, hasil awalnya mau dipresentasikan di agu des ini. ttg sinyal intraseasonal & instabilitas baroklinik di makassar. Eh mbak Yaya,…kalo saya sudah lulus..boleh donk direcommend kerja di IFM…:)

4. putri - Oktober 17, 2006

Ada kuliahnya jg ya? Semoga lancar2 aja..
btw .. emang gak balik ke Indonesia? Diperlukan lho… 😉 balik aja…hihi..

5. kandaga - Oktober 17, 2006

ada,bahkan ikut kul sarjana bareng mhsi2 yg lucu2, seger, dan imut 🙂
Mbak Yaya bisa aja. kemaren2 saya sempet ke gr-an, merasa diperlukan sama kampung halaman. Eh taunya, gak ada yg butuh :). Makanya, niat jadi TKI ajah. Masa bilang sama camer, pekerjaan student terus..hehehe…

Project yg di philipine itu ngapain Mbak ? Mbah Gordon dapet project juga disitu..


Tinggalkan Balasan ke putri Batalkan balasan